Desa Menowo, Magelang –
Jawa Tengah, adalah sebuah desa biasa yang tidak berbeda dengan desa kebanyakan
di Indonesia yang jauh dari hiruk pikuk kota. Namun semua perlahan mulai
berubah semenjak seseorang bernama Sumbodo Malik kembali dari Ibu kota .
Pada tahun
2007 beliau memulai bisnis internet. Berbekal ilmu yang di dapat semasa kuliah,
serta buku- buku tentang bisnis internet dan juga informasi dari teman-
temannya usahanya dimulai. Namun keterbatasan dana membuat mas Sumbodo kembali
harus memutar otak, salah satunya dengan meminjam uag dari pacarnya yang kini
menjasi istrinya. Uang itu digunakan untuk membeli domain dan hosting sebagai
percobaan.
Seminggu, dua minggu
keadaan belum juga membaik, belum ada sepeser pun uang yang dihasilkan. Mas Sumbodo
mulai khawatir bagaimana harus mengembalikan uang yang dipinjam dari kekasihnya
yang tidak sedikit itu. Pada minggu keempat atau sebulan kemudian, akhirnya
penantian pun berakhir. Mas Sumbodo menerima
USD 400 dari bisnis barunya, dan pada bulan ke dua meningkat menjadi USD 725 dan bulan ke tiga menjadi USD 1.000.
hal ini yang membuat mas Sumbodo semakin bersemangat menggeluti bisnis ini.
Pada tahun 2008 mas
Sumbodo memutuskan untuk pulang kampung ke Magelang untuk berbagi cerita dan
ilmu. Namun pendapat teman – temannya belum sepenuhnya percaya akan masa depan
proyek ini. Untuk membuktikan bahwa bisnis ini benar benar menjanjikan mas
Sumbodo menunjukkan motor dan mobil hasil dari bisnis yang ia geluti kepada teman temannya di
kampung. Dan mereka mulai percaya dan tertarik dengan apa yang terjadi pada mas
Sumbodo. Gaji yang diterima teman- temannya dari bekerja disisihkan untuk
membeli komputer dan laptop bekas.
Kini warga Desa Menowo, yang awalnya buta internet
berubah, menjelma menjadi warga peduli internet. Internet bukan hanya sebagai
penambah informasi, namun terdapat peluang besar untuk berkarir di dalamnya. Karena
bekerja tidak harus ngoyo dan duduk di pabrik atau kantor. Mas Sumbodo sebagai
pelopor berdirinya kampung blogger mengajarkan bahwa ilmu itu harus diamalkan. Dia
tidak kawatir jika suatu hari juniornya akan menjadi saingan bisnisnya kelak. Dia
percaya bahwa rejeki tidak akan pernah tertukar. Sekarang mayoritas warga
Menowo senantiasa update mengelola bisnisnya masing- masing.