Kamis, 14 Mei 2015

Mengenal internet di kampung Blogger , Magelang

Desa Menowo, Magelang – Jawa Tengah, adalah sebuah desa biasa yang tidak berbeda dengan desa kebanyakan di Indonesia yang jauh dari hiruk pikuk kota. Namun semua perlahan mulai berubah semenjak seseorang bernama Sumbodo Malik kembali dari Ibu kota . 

Pada tahun 2007 beliau memulai bisnis internet. Berbekal ilmu yang di dapat semasa kuliah, serta buku- buku tentang bisnis internet dan juga informasi dari teman- temannya usahanya dimulai. Namun keterbatasan dana membuat mas Sumbodo kembali harus memutar otak, salah satunya dengan meminjam uag dari pacarnya yang kini menjasi istrinya. Uang itu digunakan untuk membeli domain dan hosting sebagai percobaan.

Seminggu, dua minggu keadaan belum juga membaik, belum ada sepeser pun uang yang dihasilkan. Mas Sumbodo mulai khawatir bagaimana harus mengembalikan uang yang dipinjam dari kekasihnya yang tidak sedikit itu. Pada minggu keempat atau sebulan kemudian, akhirnya penantian pun berakhir. Mas Sumbodo menerima  USD 400 dari bisnis barunya, dan pada bulan ke dua meningkat menjadi  USD 725 dan bulan ke tiga menjadi USD 1.000. hal ini yang membuat mas Sumbodo semakin bersemangat menggeluti bisnis ini.

Pada tahun 2008 mas Sumbodo memutuskan untuk pulang kampung ke Magelang untuk berbagi cerita dan ilmu. Namun pendapat teman – temannya belum sepenuhnya percaya akan masa depan proyek ini. Untuk membuktikan bahwa bisnis ini benar benar menjanjikan mas Sumbodo menunjukkan motor dan mobil hasil dari bisnis  yang ia geluti kepada teman temannya di kampung. Dan mereka mulai percaya dan tertarik dengan apa yang terjadi pada mas Sumbodo. Gaji yang diterima teman- temannya dari bekerja disisihkan untuk membeli komputer dan laptop bekas.

Kini warga  Desa Menowo, yang awalnya buta internet berubah, menjelma menjadi warga peduli internet. Internet bukan hanya sebagai penambah informasi, namun terdapat peluang besar untuk berkarir di dalamnya. Karena bekerja tidak harus ngoyo dan duduk di pabrik atau kantor. Mas Sumbodo sebagai pelopor berdirinya kampung blogger mengajarkan bahwa ilmu itu harus diamalkan. Dia tidak kawatir jika suatu hari juniornya akan menjadi saingan bisnisnya kelak. Dia percaya bahwa rejeki tidak akan pernah tertukar. Sekarang mayoritas warga Menowo senantiasa update mengelola bisnisnya masing- masing.